Gewinn Scale membahas mengenai ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Untuk kebutuhan jembatan timbang bagi perusahaan konstruksi, segera chat WhatsApp kami di nomor 0821-3963-0089 dan dapatkan potongan harga 10-20% untuk setiap 1 unit baru timbangan truk.
Indonesia saat ini berencana untuk memindahkan ibukotanya dari Jakarta di pulau Jawa ke kota baru bernama Nusantara di Kalimantan Timur di pulau Kalimantan. Pemindahan ibukota ini sebagian untuk mengurangi kondisi Jakarta dimana lalu lintas seringkali macet, permukaan yang semakin tenggelam, kondisi udara yang penuh polusi, dan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Ibukota baru ini juga akan menjadi cara untuk mengurangi sentralisasi pemerintahan yang terlalu berpusat di pulau Jawa.
Nusantara adalah istilah dari bahasa Jawa kuno yang berarti kepulauan. Nama tersebut dipilih dari 80 nama karena mudah diingat dan familiar bagi masyarakat Indonesia. Disebutkan, Nusantara diambil dengan pertimbangan matang, karena nama tersebut memiliki aspek historis, sosiologis, dan filosofis. Nama Nusantara diharapkan dapat mewakili Indonesia secara keseluruhan dan dapat menunjukkan potensi bangsa.
Ide untuk memindahan ibu kota sebenarnya sudah ada sejak sekitar awal kemerdekaan, dimana Presiden Soekarno saat itu berencana memindahkan ibu kota ke Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Presiden Yudhoyono juga pernah melontarkan gagasan tersebut. Dan akhirnya, rencana terbaru untuk memindahkan ibu kota diusulkan oleh Presiden Jokowi tidak lama setelah memenangkan masa jabatan keduanya di tahun 2019.
Sejumlah lokasi diseleksi, termasuk Palangkaraya di Kalimantan Tengah yang merupakan pilihan awal Presiden Soekarno. Pulau Kalimantan menjadi daerah pilihan karena berlokasi di sekitar pusat geografis kepulauan Indonesia.
Pada akhirnya, lokasi yang dipilih merupakan wilayah yang masuk di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Lokasi ini kurang lebih berada diantara Balikpapan dan Samarinda.
Perlu dicatat bahwa yang pindah adalah ibu kotanya, bukan seluruh Jakarta. Meskipun kota Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia, Jakarta masih akan direncanakan dan diproyeksikan untuk menjadi salah satu kota terbesar di dunia.
Pekerjaan perencanaan seharusnya dimulai di ibu kota baru pada tahun 2020, tetapi kemudian COVID-19 terjadi. Oleh sebab itu proyek kemudian ditunda, dimana kemudian perencanaan dilanjutkan pada 2021. Pada 17 Januari 2022 diumumkan bahwa ibu kota baru Indonesia akan diberi nama Nusantara.
RUU Ibukota Negara Baru telah disusun oleh panitia khusus yang dibentuk oleh pemerintahan Presiden Jokowi dan menjadikan Nusantara, yang juga disebut IKN, sebagai ibu kota Republik Indonesia. Diperlukan keputusan presiden untuk secara resmi mengubah ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. RUU IKN tersebut kemudian disetujui Dewan perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjadi UU IKN sebagai landasan hukum ibu kota baru.
Disebutkan pula bahwa Kepala Otoritas Ibukota Negara akan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi Otoritas IKN dalam penyiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibukota Negara, serta pelaksanaan IKN Khusus Pemerintah.
Pengalihan status Jakarta sebagai ibu kota Indonesia ke Nusantara, di mana 256.142 hektar lahan telah disisihkan untuk proyek tersebut, akan berlangsung pada semester pertama di tahun 2024. Nusantara, yang akan menjadi ibu kota baru, sesuai UU memiliki visi sebagai kota dunia. Nusantara akan dirancang dan dikelola dengan tujuan menjadi kota yang berkelanjutan di dunia.
UU IKN tersebut juga menyatakan tujuannya untuk menjadikan Nusantara sebagai kota yang merupakan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, serta kota yang merupakan simbol identitas nasional dan mewakili keragaman bangsa Indonesia.
Semua pendanaan yang terkait dengan persiapan, pembangunan, dan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan dibiayai dari anggaran Indonesia. Kebutuhan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperkirakan mencapai Rp466 triliun hingga 2045.
Dari jumlah tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menanggung sekitar 20% atau Rp89,4 triliun. Sebanyak Rp253,4 triliun bakal bersumber dari kerja sama pemerintah dan badan usaha. Sedangkan, kontribusi swasta yang diharapkan dalam megaproyek ini mencapai Rp123,2 triliun.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengalokasikan anggaran senilai Rp23,6 triliun untuk pembangunan IKN Nusantara dalam RAPBN 2023. Alokasi anggaran tersebut masuk ke dalam program reguler kementerian dan lembaga.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan anggaran terbesar hingga Rp20,8 triliun. Anggaran itu bakal digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur dasar di IKN Nusantara. Adapun, anggaran tersebut bakal dialokasikan ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp1,1 triliun, Bina Marga Rp8,7 triliun, Cipta Karya Rp10,3 triliun, Perumahan Rp0,5 triliun, dan Bina Konstruksi Rp0,1 triliun.
Dengan adanya ibu kota baru ini, semua lembaga pemerintahan Indonesia juga akan pindah ke Kalimantan Timur bersama dengan kantor dan rumah pegawai negeri dan menteri. Istana presiden juga akan pindah ke ibu kota baru tersebut.
Indonesia bukanlah negara pertama yang mengubah lokasi ibu kotanya. Ada daftar panjang negara yang mengubah ibu kotanya karena berbagai alasan.
Brasil mengubah ibu kotanya dari Rio De Janerio ke Brasilia, sebuah kota yang terletak lebih terpusat, pada tahun 1960. Pada tahun 1991, Nigeria mengganti ibu kota negara dari Lagos ke Abuja. Kazakhstan memindahkan ibu kotanya dari Almaty, yang masih menjadi pusat komersialnya, ke Nur-Sultan pada tahun 1997. Myanmar mengubah ibu kotanya dari Rangoon ke Naypyidaw pada tahun 2005.
Presiden Jokowi saat mengumumkan ibu kota baru mengatakan “Nusantara bukan hanya simbol identitas bangsa kita, tetapi juga mewakili pembangunan bangsa kita. Demi mewujudkan perekonomian yang berkeadilan dan berkeadilan.”