Apa perbedaan antara kalibrasi dan tera jembatan timbang ? Gewinn Scale memberikan sedikit penjelasan singkat di bawah ini.

Kalibrasi Jembatan Timbang

Kalibrasi adalah proses menentukan keakuratan sebuah timbangan dan membandingkannya dengan standar yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan dalam peraturan yang berlaku.

Jadi kalibrasi jembatan timbang adalah proses pengujian dan pengkondisian jembatan timbang. Proses ini dimulai dari indentifikasi jenis alat timbang (dalam hal ini, timbangan truk), lalu dilakukan pemeriksaan kelayakan timbangan apakah timbangan tersebut dapat dikalibrasi. Jika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa timbangan tersebut dapat dikalibrasi, maka selanjutnya dilakukan pengkondisisan timbangan hingga sesuai standar. Kemudian dilakukan penghitungan data untuk memeriksa apakah timbangan yang telah dikalibrasi tersebut benar-benar telah memenuhi standar ukuran yang telah ditentukan.

Tera Jembatan Timbang

Tera timbangan adalah pemberian sertifikat Tera Sah atau Tera Batal kepada timbangan yang dilakukan pengujian. Pemberian tanda tera ulang ini di Indonesia dilakukan oleh petugas dari balai metrologi Indonesia di lokasi yang memiliki kewenangan memberikan sertifikasi tera berdasarkan hasil pengujian timbangan apakah sudah memenuhi standar berdasarkan ketentuan yang berlaku atau tidak.

Prosesnya dimulai dari pemilik timbangan yang melakukan pendaftaran pengajuan sertifikat tera. Kemudian dilakukan proses kalibrasi seperti yang telah dituliskan di atas, dimana kemudian timbangan akan diuji kembali oleh pihak balai metrologi. Pengujian untuk timbangan truk atau timbangan berukuran besar lainnya dilakukan di tempat dimana timbangan terpasang.

Adapun pengujian-pengujian proses tera, antara lain adalah:

  1. Pengujian Repeatability
    Pengujian repeatability adalah prosedur pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah timbangan tersebut konsisten dalam memberikan hasil penimbangan apabila menimbang suatu muatan yang sama secara berulang-ulang pada posisi yang kurang lebih sama.
  2. Pengujian Eksentrisitas
    Prosedur pengujian eksentrisitas adalah pengujian timbangan dengan cara menimbang muatan yang sama berkali-kali seperti pada pengujian repeatability, namun kali ini dilakukan pada posisi yang berbeda-beda. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja timbangan truk dalam memberikan data penimbangan pada kasus dimana muatan yang sama ditimbang pada posisi yang berbeda.
  3. Pengujian Diskriminasi
    Pengujian diskriminasi adalah sama dengan pengujian kepekaan. Apabila pengujian kepekaan adalah pengujian yang dilakukan pada timbangan manual, maka pengujian diskriminasi adalah pengujian kepekaan yang dilakukan pada timbangan digital.
    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan timbangan saat menghadapi perubahan berat kecil dari sebuah muatan yang mirip.
  4. Pengujian Kebenaran
    Pengujian kebenaran pada dasarnya adalah metode pengujian repeatability namun digunakan pada timbangan dengan ukuran dan kapasitas berat yang sangat besar, seperti jembatan timbang. Pengujian ini menggunakan beban muatan khusus yang disebut dengan ballast atau batu timbangan.

Gewinn Scale menyediakan jasa kalibrasi dan jasa tera baru maupun tera ulang untuk jembatan timbang dan timbangan truk segala merk. Kami telah berpengalaman dalam menjalin kerjasama dengan pihak balai metrologi Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi tera untuk timbangan anda. Silakan hubungi kami untuk informasi lengkap dan prosedurnya.